Selasa, 08 Mei 2012


FOTO:
Jakarta - Final Liga Europa antara Atletico Madrid kontra Athletic Bilbao bukan tak mungkin akan ditentukan oleh penyerang andalan di masing-masing tim; Radamel Falcao dan Fernando Llorente.

Llorente menjadi pemain yang paling mesti diwaspadai oleh Atletico. Dengan tubuh menjulang tinggi sampai 195cm, penyerang yang dijuluki El Rey Leon (Si Raja Singa) karena rambut tebal pirangnya itu dikenal sangat tangguh secara fisik, khususnya dalam bola-bola udara.

Musim ini pemain berusia 27 tahun tersebut sudah mencetak 17 gol di La Liga, di mana 10 di antaranya lahir melalui sundulan kepala. Itu membuat kepala Llorente jadi yang paling subur dibandingkan dengan para pemain lain di La Liga, seperti dilansir Reuters.

Di Liga Europa Llorente pun jadi senjata utama Los Leones dalam menjebol gawang lawan. Tujuh gol sudah ia lesakkan, termasuk gol krusial di partai leg II semifinal lalu ketika menyisihkan Sporting Lisbon.

Sebaliknya, Bilbao juga harus memberikan perhatian khusus untuk Falcao, bomber andalan Atletico yang berjuluk El Tigre (Sang Harimau). Diboyong Atletico di awal musim, pemain berusia 26 tahun itu dengan cepat menyesuaikan diri dan langsung menjadi andalan lini depan Los Rojiblancos.

Di La Liga Primera, Falcao sudah mencetak 23 gol dan berada di posisi tiga klasemen sementara top skorer. Di Liga Europa, ia pun menjadi top skorere sementara bersama Klaas-Jan Huntelaar (Schalke) dengan 10 gol.

Seperti Llorente, Falcao juga sangat mematikan dalam bola udara. Meski hanya memiliki tinggi 177cm, lompatannya ketika menanduk bola sudah membuat Falcao menjadi pemain kedua dengan kepala tersubur di La Liga.

Final Liga Europa kali ini akan menjadi yang kedua beruntun untuk Falcao usai musim lalu menjejak partai puncak bersama Porto. Ketika itu Falcao menjadi pahlawan kemenangan Porto yang berhadapan dengan Braga, dalam sebuah partai final antara sesama klub asal Portugal. Ketika itu Falcao mencetak gol tunggal dalam laga yang berakhir 1-0.

Pesawat Tempur Tercanggih di Dunia, Laporan DERA Studies


F-22 Raptor, pesawat tempur tercanggihdan paling mematikan di dunia

Tidak ada satupun pesawat di Bumi yang bisa mengalahkannya.

Inilah F-22 Raptor, pesawat tempur futuristik dari generasi ke 5.
Apa keunggulan definitif pesawat tempur generasi ke-5 ini dibanding generasi ke-4 (F-14 s/d F-18)?

Inilah keunggulan utamanya :

1. Stealth

Pesawat tempur tercanggih ini tidak akan terlihat radar musuh. Kalau pesawat anda tidak bisa dilihat, maka anda akan nyaris mustahil ditembak, dijatuhkan, dan dikalahkan. Teknologi masa depan ini terutama dihasilkan berdasarkan rekayasa struktur bentuk pesawat dan material yang menyerap gelombang radar, RAM, Radar Absorbent Material.
2. Mini AWACS, "First-look, first-shot, first-kill".

Pesawat F-22 mempunyai radar dengan jangkauan lebih jauh dari pesawat-pesawat lain, bahkan nyaris setara AWACS. Artinya F-22 dapat melihat anda jauh sebelum anda bisa melihat pesawat itu. F-22 juga memiliki sistem Radar LPI super canggih (Low Probability of Intercept Radar), artinya pesawat yang telah terdeteksi radar F-22 tidak akan bisa tahu kalau dia sudah terdeteksi dan radar warning-nya tidak akan menyala.
3. Manuverabilitas Super.

F-22 memiliki teknologi Thrust Vectoring di ekornya, artinya pengeluaran energi mesinnya dapat diarahkan secara mekanis dengan lebih fleksibel. Ini membuat kemampuan manuvernya lebih tinggi.
4. Persenjataan Internal.

Persenjataan F-22 tersembunyi di dalam pesawat, dan baru terbuka saat akan ditembakkan. Ini membuat tingkat Stealth-nya menjadi lebih tinggi, dan aerodinamikanya membuat pesawat ini bisa terbang lebih cepat dan lebih efisien.




Pesawat Tempur Tercanggih Versi DERA
Berdasarkan riset dari Defense Evaluation And Research Agency, F-22 adalah pesawat tercanggih dan paling mematikan di dunia, bahkan 10 kali lebih mematikan dari pesawat terbaik Rusia saat ini, SU-35 (SU-37 masih berupa eksperimental).

Dibandingkan pesawat tempur tercanggih Eropa Eurofighter Typhoon, F-22 dua kali lebih berbahaya. Artinya setiap satu pesawat F-22 bisa menembak jatuh 2 pesawat Typhoon. Sedangkan pesawat Amerika generasi sebelumnya, F-16, tidak akan mungkin mengalahkan F-22 dalam kondisi apapun.