Kamis, 10 Mei 2012

Pengamat ekonomi Standard Chartered Bank, Fauzi Ichsan memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2012 hanya 5,8 persen atau turun dari 2011 yang mencapai 6,5 persen.

"Krisis ekonomi yang tengah melanda Eropa akan berdampak langsung terhadap Asia, tak terkecuali Indonesia," kata Fauzi dalam acara Financial Lecture: Pasca-Investment Grade di Hotel Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Rabu.

Fauzi juga memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia baru akan kembali ke angka 6,5 persen pada 2013 mendatang. "Perolehan 'investment grade' tidak otomatis meningkatkan kondisi ekonomi Indonesia karena hal ini berkaitan dengan krisis global yang sedang mengancam perekonomian nasional," kata Fauzi.

Menurut dia, perekonomian Eropa dan Amerika Serikat (AS) yang sedang rentan saat ini akan berujung pada terjadinya resesi global jilid II. "Risiko terburuk dari situasi ini adalah terjadinya gejolak pasar global, sehingga memicu pelarian modal dari negara-negara berkembang, termasuk Indonesia," kata Fauzi.

Selain Indonesia, Fauzi menambahkan, pada 2012 perekonomian China juga akan turun menjadi 8,1 persen dan India 7,4 persen.(yahoo)

"Tidak ada tanda-tanda kehidupan" di reruntuhan Sukhoi

Sampai saat ini tidak ada tanda-tanda kehidupan di sekitar reruntuhan pesawat Sukhoi Superjet 100 buatan Rusia dengan sekitar 50 awak dan penumpang, yang hilang di daerah pegunungan Jawa Barat.
Juru bicara BASARNAS, Gagah Prakoso, mengatakan kepada reporter Radio Australia, Laban Laisila, sampai saat ini tidak ada tanda-tanda kehidupan di sekitar reruntuhan pesawat berciri logo Sukhoi di kawasan Gunung Salak setelah pencarian udara.
"Kami belum memastikan berapa jumlah jenasah...[dan] akan mengusahakan evakuasi dilangsungkan sore ini dengan helikopter kalau cuaca bagus. Tapi kalau cuaca buruk, evakuasi baru dilakukan besok pagi," katanya.
Sebelumnya, Deputi Operasi BASARNAS, Hadi Lukmono, mengatakan bahwa badan pesawat berciri logo Sukhoi sudah terlihat di daerah kawasan Gunung Salak melalui pencarian udara.
Sementara itu, keluarga korban mulai berdatangan ke posko pemantauan di bandara udara Halim Perdana Kusuma, Jakarta. Beberapa dari mereka membawa bukti identitas kerabat yang masih hilang.
 
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam jumpa pers di Bandara Halim Perdana Kusuma menyatakan pesawat tersebut dipastikan jatuh. 
Badan Nasional SAR yang mencari pesawat Sukhoi Superjet 100 mengatakan telah menemukan reruntuhan pesawat naas yang dinyatakan hilang kemarin dan menduga pesawat itu menabrak gunung.
 
Menurut konsultan PT Trimarga Rekatama, Sunario, pesawat buatan Rusia itu membawa 45 penumpang dan awak, diantaranya 8 kru dari Rusia dan dua WNA, dilaporkan hilang di kawasan Gunung Salak, dalam penerbangan uji coba kemarin.
 
Pesawat itu hilang dari pantauan radar saat terbang ke wilayah Jawa Barat di sekitar Bogor, dalam penerbangan singkat yang dijadwalkan hanya berlangsung satu jam.
 
Dari sejak pagi, enam tim dibantu empat helikopter sudah dikerahkan untuk mencari korban.