Kamis, 10 Mei 2012

"Tidak ada tanda-tanda kehidupan" di reruntuhan Sukhoi

Sampai saat ini tidak ada tanda-tanda kehidupan di sekitar reruntuhan pesawat Sukhoi Superjet 100 buatan Rusia dengan sekitar 50 awak dan penumpang, yang hilang di daerah pegunungan Jawa Barat.
Juru bicara BASARNAS, Gagah Prakoso, mengatakan kepada reporter Radio Australia, Laban Laisila, sampai saat ini tidak ada tanda-tanda kehidupan di sekitar reruntuhan pesawat berciri logo Sukhoi di kawasan Gunung Salak setelah pencarian udara.
"Kami belum memastikan berapa jumlah jenasah...[dan] akan mengusahakan evakuasi dilangsungkan sore ini dengan helikopter kalau cuaca bagus. Tapi kalau cuaca buruk, evakuasi baru dilakukan besok pagi," katanya.
Sebelumnya, Deputi Operasi BASARNAS, Hadi Lukmono, mengatakan bahwa badan pesawat berciri logo Sukhoi sudah terlihat di daerah kawasan Gunung Salak melalui pencarian udara.
Sementara itu, keluarga korban mulai berdatangan ke posko pemantauan di bandara udara Halim Perdana Kusuma, Jakarta. Beberapa dari mereka membawa bukti identitas kerabat yang masih hilang.
 
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam jumpa pers di Bandara Halim Perdana Kusuma menyatakan pesawat tersebut dipastikan jatuh. 
Badan Nasional SAR yang mencari pesawat Sukhoi Superjet 100 mengatakan telah menemukan reruntuhan pesawat naas yang dinyatakan hilang kemarin dan menduga pesawat itu menabrak gunung.
 
Menurut konsultan PT Trimarga Rekatama, Sunario, pesawat buatan Rusia itu membawa 45 penumpang dan awak, diantaranya 8 kru dari Rusia dan dua WNA, dilaporkan hilang di kawasan Gunung Salak, dalam penerbangan uji coba kemarin.
 
Pesawat itu hilang dari pantauan radar saat terbang ke wilayah Jawa Barat di sekitar Bogor, dalam penerbangan singkat yang dijadwalkan hanya berlangsung satu jam.
 
Dari sejak pagi, enam tim dibantu empat helikopter sudah dikerahkan untuk mencari korban.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar